Bersikap Lembutlah Ketika Mendidik Anak


Para orang tua masih tidak sedikit yang melakukan sikap keras dan menciptakan anak-anak merasa takut kepadanya, sampai-sampai anak-anak merasa bagaikan di neraka.

RASULULLAH Shalallaahu ‘Alaihi Wasallam pernah mengajarkan bagaimana teknik mendidik seorang anak yang masih kecil melewati sabda beliau,

“Wahai anak, bilamana engkau makan, maka ucapkanlah ‘Bismillah‘ dan makanlah dengan menggunakann tangan kanan, serta ambillah hidangan yang terdekat darimu.“ (HR. Thabrani dengan sanad sahih).

Abu Hafsh, anak angkat Rasulullah, pernah bercerita, “Tanganku secara terburu-buru memegang shafhah (tempat makan), maka Rasululllah menegur dengan berkata, ‘Wahai anakku, ucapkanlah Bismillah sebelum anda makan’.“ Hadist ini mengindikasikan bahwa doa ketika berkeinginan makan ialah Bismillah saja, sebagaimana diterangkan di dalam hadits yang diriwayatkan dari Siti Aisyah,

“Apabila salah seorang salah satu kalian makan, maka hendaklah menyampaikan Bismillah. Jika ia lupa, lantas teringat di tengah-tengah ia sedang makan, maka ucapkanlah dengan lafazh ‘Bismillahi Awwaluhu wa Akhiruhu (dengan nama Allah di mula dan di akhirnya).” (HR. Tirmidzi dengan sanad sahih).

Ada suatu riwayat yang menyatakan, “Ketika Rasulullah berkeinginan menyuapkan makanan untuk Hasan bin Ali (cucu beliau), lantas beliau menyaksikan seorang anak kecil yang mulutnya dimulai lebar dan lidahnya dijulurkan keluar, maka beliau bergegas menuju untuk anak itu dan menyuapkan makanan kepadanya.“ (Hadits hasan).

Pernah suatu saat Rasulullah sedang mengerjakan shalat, saat saat sujud, Hasan dan Husein naik ke punggung beliau dan semua sahabat berkeinginan mencegahnya. Akan tetapi, beliau mengisyaratkan untuk tidak mempedulikan mereka berdua. Peristiwa tersebut terjadi di dalam masjid. Setelah pengamalan shalat berjamaah berlalu dilakukan, beliau menempatkan kedua cucunya tersebut di atas batu.

Pada riwayat yang beda diceritakan,

“Ada seorang badui mengunjungi Rasulullah dan bertanya, ‘Apakah anda mencium anak-anak kecil, sungguh kami tidak mencium?’ Maka beliau menjawab, ‘Apakah mesti aku biarkan engkau supaya Allah menghilangkan rasa kasih dan sayang dari hatimu?” (HR. Muslim).

Dari Abu Hurairah r.a., ia menceritakan,

“Nabi saw menghirup Hasan bin Ali, dan di sisi beliau terdapat Al ‘Aqra bin Habits At-Tamimi. Lalu Al ’Aqra berbicara kepada beliau, ‘Aku mempunyai sepuluh orang anak dan aku tidak pernah menghirup seorang juga dari mereka. Maka Rasulullah berkata, ‘Barangsiapa yang tidak penyayang, maka ia tidak bakal disayang.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Para orang tua masih tidak sedikit yang memandang remeh sikap jenaka (bercanda) dengan anak-anaknya atau bersikap lembut untuk mereka. Bahkan ingin bersikap keras dan menciptakan anak-anak merasa fobia kepadanya, sampai-sampai untuk bergerak atau bermain juga dilarang dan pun mengekang kemerdekaan anak. Sampai-sampai kehidupan anak-anak terasa laksana di neraka. Anak-anak tumbuh dengan berhati keras, membenci orang tua dan barangkali ada niatnya untuk berjuang lari dari rumah.

Rasulullah sudah memberi misal dalam kehidupannya, di mana beliau juga berkelakar dan bersikap lembut untuk anak-anak. Oleh sebab tersebut sudah selayaknya anda mempelajari dan mencontoh biografi beliau serta berjuang untuk melakukan adil untuk anak-anak dengan menyusun kehidupan yang sarat kegembiraan lagi bahagia untuk anak-anak. Namun demikian, sikap seperti tersebut juga mempunyai batasan yang pastinya tidak mengabaikan pendidikan mereka.

Contoh yang diserahkan oleh Rasulullah ini tidak sedikit diabaikan oleh mereka yang selalu beraksi kasar terhadap anak-anak yang tengah bermain di masjid, yaitu, pada ketika mereka bermain-main di dalam atau di sekitarnya. Bahkan, terkadang mereka memarahi anak-anak itu dan mengusirnya dari Baitullah. Ingatlah, bahwa perbuatan seperti tersebut adalahsuatu kerugian yang merusak.

Setelah kejadian itu, lalu semua sahabat menggantungkan dahan pohon kurma yang telah berbuah dengan tujuan supaya anak-anak senang berada di dekat masjid dan memakannya

sumber: http://www.hidayatullah.com/kajian/jendela-keluarga/read/2017/12/17/ 130759/bersikap-lembut-ketika-mendidik-anak.html

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Bersikap Lembutlah Ketika Mendidik Anak"

Posting Komentar